Operator Laboratorium di PT Harapan Kurnia Textile Indonesia: Sebuah profesi yang menantang dan prestisius di industri tekstil. Posisi ini menuntut keahlian teknis yang tinggi, ketelitian maksimal, dan dedikasi untuk memastikan kualitas produk tekstil yang dihasilkan. Bergabunglah dan jadilah bagian dari tim yang memastikan standar kualitas terdepan di industri ini.
Artikel ini akan mengupas tuntas peran, tanggung jawab, kualifikasi, dan keterampilan yang dibutuhkan seorang operator laboratorium di PT Harapan Kurnia Textile Indonesia. Anda akan menemukan gambaran detail tentang tugas harian, peralatan yang digunakan, prosedur pengujian, hingga standar keselamatan kerja yang diterapkan. Siap untuk menyelami dunia menarik di balik kualitas tekstil?
Deskripsi Pekerjaan Operator Laboratorium di PT Harapan Kurnia Textile Indonesia
Bergabunglah dengan tim kami di PT Harapan Kurnia Textile Indonesia dan jadilah bagian dari proses produksi tekstil berkualitas tinggi! Sebagai Operator Laboratorium, Anda akan memainkan peran krusial dalam memastikan kualitas produk kami dengan melakukan pengujian dan analisis yang teliti. Ini adalah kesempatan emas untuk mengembangkan karir Anda di industri tekstil yang dinamis dan berkembang.
Peran dan Tanggung Jawab Operator Laboratorium
Operator Laboratorium bertanggung jawab atas pelaksanaan pengujian bahan baku dan produk jadi sesuai standar kualitas yang telah ditetapkan. Mereka memastikan akurasi hasil pengujian dan memberikan laporan yang detail dan tepat waktu. Lebih dari sekadar menjalankan prosedur, peran ini membutuhkan ketelitian, kemampuan analitis yang kuat, dan pemahaman mendalam tentang proses pengujian tekstil.
- Melakukan pengujian fisik dan kimia bahan baku dan produk jadi sesuai prosedur standar operasional.
- Mencatat dan menganalisis data hasil pengujian dengan teliti dan akurat.
- Membuat laporan hasil pengujian dan menyampaikannya kepada pihak yang berwenang.
- Melakukan perawatan dan kalibrasi rutin peralatan laboratorium.
- Memastikan ketersediaan bahan kimia dan reagen yang dibutuhkan untuk pengujian.
- Menjaga kebersihan dan keamanan laboratorium.
Uraian Tugas Operator Laboratorium
Uraian tugas ini merinci tanggung jawab, wewenang, dan akuntabilitas Operator Laboratorium untuk memastikan transparansi dan efisiensi kerja. Ini mencakup detail tugas harian, serta batasan dan tanggung jawab yang jelas.
Tanggung Jawab | Wewenang | Akuntabilitas |
---|---|---|
Melakukan pengujian sesuai SOP | Menggunakan peralatan laboratorium | Akurasi hasil pengujian |
Menjaga kebersihan laboratorium | Meminta persediaan bahan kimia | Keamanan laboratorium |
Melaporkan hasil pengujian | Mengusulkan perbaikan prosedur | Ketepatan waktu pelaporan |
Prosedur Pengujian Bahan Baku dan Produk Jadi, Operator laboratorium di pt harapan kurnia textile indonesia
Proses pengujian di laboratorium tekstil mengikuti alur kerja yang terstandarisasi untuk menjamin konsistensi dan reliabilitas hasil. Setiap tahap, dari penerimaan sampel hingga pelaporan, dilakukan dengan ketelitian tinggi.
Berikut flowchart alur kerja pengujian:
- Penerimaan Sampel
- Registrasi dan Identifikasi Sampel
- Pengujian (Fisik & Kimia)
- Analisa Data
- Pelaporan Hasil
- Arsip
Tabel perbandingan metode pengujian:
Metode Pengujian | Parameter yang Diukur | Keunggulan | Kelemahan |
---|---|---|---|
Uji Kekuatan Tarik | Kekuatan, perpanjangan | Akurat, standar industri | Persiapan sampel rumit |
Uji Kadar Air | Kandungan air | Cepat, sederhana | Rentan terhadap kesalahan manusia |
Uji Warna | Nilai warna | Objektif, akurat | Perlu kalibrasi alat |
Prosedur penanganan dan penyimpanan bahan kimia dan sampel mengikuti standar keselamatan dan keamanan laboratorium untuk mencegah kontaminasi dan kecelakaan.
Proses kalibrasi dan perawatan alat-alat laboratorium dilakukan secara berkala untuk memastikan akurasi dan keandalan hasil pengujian.
Keterampilan dan Kualifikasi
Kualifikasi dan keterampilan yang tepat sangat penting untuk memastikan kinerja yang optimal sebagai Operator Laboratorium. Kombinasi pengetahuan teknis dan soft skill yang kuat akan membuat Anda sukses dalam peran ini.
- Keterampilan Teknis: Analisis kimia, mikroskopi, pengujian fisik tekstil (misalnya uji kekuatan, uji warna, uji kerutan).
- Kualifikasi Pendidikan: Minimal Diploma (D3) di bidang Kimia, Teknik Tekstil, atau bidang terkait.
- Pengalaman Kerja: Pengalaman kerja di laboratorium tekstil atau industri terkait akan menjadi nilai tambah.
- Sertifikasi: Sertifikasi terkait pengujian tekstil akan meningkatkan daya saing.
- Soft Skill: Kemampuan bekerja sama dalam tim, memecahkan masalah, teliti, dan bertanggung jawab.
Peralatan dan Teknologi di Laboratorium
Laboratorium tekstil modern dilengkapi dengan berbagai peralatan canggih untuk mendukung pengujian yang akurat dan efisien. Pemahaman tentang fungsi dan cara kerja peralatan ini sangat penting.
- Spektrofotometer: Mengukur serapan dan transmitansi cahaya untuk menentukan konsentrasi zat.
- Mikroskop: Mengamati struktur serat tekstil.
- Alat Uji Kekuatan: Mengukur kekuatan tarik, sobek, dan lain-lain.
Ilustrasi Spektrofotometer UV-Vis: Peralatan ini terdiri dari sumber cahaya UV-Vis, monokromator untuk memilih panjang gelombang tertentu, kuvet untuk sampel, dan detektor untuk mengukur intensitas cahaya yang diteruskan. Cara kerjanya berdasarkan prinsip hukum Beer-Lambert, yang menghubungkan serapan cahaya dengan konsentrasi analit.
Pentingnya pemeliharaan dan kalibrasi rutin peralatan laboratorium untuk memastikan akurasi hasil pengujian tidak dapat diabaikan. Kalibrasi yang tepat waktu akan mencegah kesalahan pengukuran dan memastikan hasil yang andal.
Software manajemen data yang umum digunakan meliputi sistem manajemen laboratorium (LIMS) untuk mengelola data pengujian dan pelaporan.
Keselamatan dan Keamanan Kerja di Laboratorium
Prioritas utama di laboratorium tekstil adalah keselamatan dan kesehatan pekerja. Prosedur keselamatan yang ketat harus selalu dipatuhi untuk mencegah kecelakaan dan menjaga lingkungan kerja yang aman.
- Prosedur Keselamatan Kerja: Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) seperti jas lab, kacamata pengaman, dan sarung tangan.
- Penanganan Limbah B3: Pembuangan limbah bahan berbahaya dan beracun sesuai prosedur yang berlaku.
- Penanganan Kecelakaan dan Keadaan Darurat: Prosedur penanganan tumpahan bahan kimia, kebakaran, dan cedera.
Mengikuti prosedur keselamatan kerja secara ketat sangat penting untuk mencegah kecelakaan dan menjaga kesehatan pekerja. Keselamatan adalah tanggung jawab bersama.
Peraturan dan standar keselamatan yang berlaku di industri tekstil meliputi peraturan pemerintah dan standar internasional.