Lowongan Kerja QA Manual: Mencari Bug dan Menjamin Kualitas Aplikasi - prakerjaid

Lowongan Kerja QA Manual: Mencari Bug dan Menjamin Kualitas Aplikasi

8 min read

Bosan dengan rutinitas yang membosankan? Ingin berkontribusi dalam membangun aplikasi yang canggih dan bebas bug? Jika ya, maka lowongan kerja QA Manual adalah jawabannya! Sebagai QA Manual, Anda akan menjadi pahlawan di balik layar, memastikan aplikasi yang dikembangkan sempurna dan siap digunakan oleh jutaan pengguna.

Peran QA Manual sangat penting dalam proses pengembangan perangkat lunak. Mereka adalah mata dan telinga tim pengembang, mendeteksi bug dan masalah yang mungkin terlewatkan sebelum aplikasi diluncurkan. Tugas mereka meliputi pengujian fungsionalitas, kinerja, keamanan, dan usability aplikasi, memastikan pengalaman pengguna yang positif dan lancar.

Deskripsi Pekerjaan QA Manual

Lowongan kerja qa manual

Pernahkah kamu berpikir bagaimana aplikasi yang kamu gunakan sehari-hari bisa bebas dari bug dan error? Di balik lancarnya aplikasi tersebut, terdapat peran penting seorang QA Manual. QA Manual merupakan salah satu profesi yang memegang peranan penting dalam memastikan kualitas aplikasi sebelum dirilis ke publik.

Tugas dan Tanggung Jawab QA Manual

QA Manual bertanggung jawab untuk menguji aplikasi secara manual, mendeteksi bug, dan memastikan aplikasi berjalan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Berikut adalah beberapa tugas dan tanggung jawab yang biasanya dilakukan oleh QA Manual:

  • Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi aplikasi.
  • Membuat dan menjalankan skenario pengujian.
  • Mendeteksi dan melaporkan bug atau error yang ditemukan.
  • Melakukan verifikasi dan validasi hasil pengujian.
  • Berkolaborasi dengan tim pengembang untuk menyelesaikan bug.
  • Menulis dokumentasi pengujian.
  • Menjaga kualitas aplikasi sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Perbedaan QA Manual dan QA Otomatis

QA Manual dan QA Otomatis sama-sama berperan penting dalam proses pengembangan perangkat lunak. Berikut tabel yang membandingkan tugas keduanya:

Aspek QA Manual QA Otomatis
Metode Pengujian Manual, dilakukan oleh manusia Otomatis, menggunakan script dan tools
Skenario Pengujian Lebih fleksibel, dapat disesuaikan dengan kebutuhan Lebih terstruktur, mengikuti script yang telah ditentukan
Kecepatan Pengujian Lebih lambat, membutuhkan waktu yang lebih lama Lebih cepat, dapat menjalankan pengujian secara berulang
Keakuratan Pengujian Mungkin terjadi human error Lebih akurat, tidak terpengaruh oleh faktor manusia
Biaya Pengujian Lebih murah di awal, namun membutuhkan waktu yang lebih lama Lebih mahal di awal, namun lebih efisien di jangka panjang

Contoh Kasus Nyata

Bayangkan kamu sedang menggunakan aplikasi e-commerce untuk membeli baju. Saat kamu ingin memilih ukuran, tiba-tiba muncul error dan aplikasi crash. Ini adalah contoh kasus nyata bagaimana QA Manual berperan penting. QA Manual akan melakukan pengujian untuk memastikan bahwa fitur pemilihan ukuran berfungsi dengan baik dan tidak terjadi error.

Mereka akan mensimulasikan berbagai skenario, seperti memilih ukuran yang berbeda, memasukkan data yang tidak valid, dan sebagainya. Dengan demikian, bug tersebut dapat dideteksi dan diperbaiki sebelum aplikasi dirilis ke publik.

Keterampilan yang Dibutuhkan

Lowongan kerja qa manual

Untuk menjadi seorang QA Manual yang handal, kamu butuh lebih dari sekedar ketukan jari di keyboard. Ada kombinasi keterampilan teknis dan non-teknis yang harus kamu kuasai. Ini seperti memainkan orkestra, setiap bagian penting untuk menghasilkan musik yang indah, dan kamu adalah konduktornya.

Keterampilan Teknis

Di dunia QA Manual, kamu adalah detektif yang bertugas mencari bug dan kelemahan dalam aplikasi. Untuk itu, kamu butuh senjata rahasia yang ampuh, yaitu keterampilan teknis.

  • Pemahaman Mendalam tentang Siklus Hidup Pengembangan Perangkat Lunak (SDLC):Kamu harus paham betul alur pengembangan software, mulai dari tahap desain hingga deployment. Dengan memahami SDLC, kamu bisa mendeteksi masalah sejak dini dan mencegah bug merayap ke tahap selanjutnya.
  • Teknik Pengujian Manual:Kamu harus mahir dalam berbagai teknik pengujian, seperti pengujian fungsional, pengujian integrasi, pengujian kinerja, dan pengujian usability. Masing-masing teknik punya fokus yang berbeda, dan kamu harus bisa memilih teknik yang tepat untuk setiap skenario.
  • Pengetahuan tentang Alat Pengujian:Ada banyak alat yang bisa membantu kamu dalam menjalankan pengujian manual, seperti Bugzilla, Jira, dan TestLink. Kamu harus familier dengan alat-alat ini dan tahu cara memanfaatkannya secara efektif.
  • Kemampuan Menganalisis dan Memecahkan Masalah:Ketika menemukan bug, kamu harus bisa menganalisis penyebabnya dan merumuskan solusi yang tepat. Kemampuan ini akan membantumu dalam berkomunikasi dengan tim developer dan memberikan feedback yang konstruktif.

Keterampilan Non-Teknis

Keterampilan teknis memang penting, tapi jangan lupa bahwa kamu juga berinteraksi dengan manusia. Keterampilan non-teknis ini akan membantumu dalam bekerja sama dengan tim dan memberikan hasil yang maksimal.

  • Komunikasi yang Efektif:Kamu harus bisa berkomunikasi dengan jelas dan ringkas, baik secara tertulis maupun lisan. Kamu harus bisa menjelaskan bug yang ditemukan dengan detail dan memberikan feedback yang konstruktif kepada tim developer.
  • Keterampilan Berkolaborasi:QA Manual tidak bekerja sendirian. Kamu harus bisa bekerja sama dengan tim developer, desainer, dan product manager. Keterampilan berkolaborasi yang baik akan membantumu dalam mencapai tujuan bersama.
  • Kemampuan Beradaptasi:Dunia teknologi terus berkembang, dan kamu harus bisa beradaptasi dengan perubahan. Kamu harus selalu belajar dan mengikuti perkembangan terbaru di bidang QA Manual.
  • Ketelitian dan Kesabaran:Menjadi QA Manual adalah pekerjaan yang detail dan membutuhkan kesabaran. Kamu harus teliti dalam menjalankan pengujian dan tidak mudah menyerah ketika menemukan bug yang rumit.

Contoh Alat dan Metode Pengujian, Lowongan kerja qa manual

Alat/Metode Deskripsi Contoh Penggunaan
Bugzilla Alat pelacakan bug yang populer, digunakan untuk melacak dan mengelola bug yang ditemukan selama pengujian. Melaporkan bug yang ditemukan pada aplikasi e-commerce, seperti masalah pada proses checkout atau tampilan produk.
Jira Platform manajemen proyek yang juga bisa digunakan untuk melacak bug, mengelola tugas, dan berkolaborasi dengan tim. Mencatat bug yang ditemukan pada aplikasi mobile, seperti masalah pada navigasi atau fungsionalitas fitur tertentu.
TestLink Alat manajemen pengujian yang memungkinkan tim QA untuk membuat rencana pengujian, menjalankan kasus uji, dan melacak hasil pengujian. Membuat rencana pengujian untuk aplikasi web, seperti menguji fungsionalitas formulir, login, dan fitur utama.
Pengujian Fungsional Memastikan bahwa aplikasi bekerja sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Menguji apakah tombol “Submit” pada formulir berfungsi dengan benar dan data yang dimasukkan tersimpan dengan benar.
Pengujian Integrasi Memastikan bahwa berbagai komponen aplikasi terintegrasi dengan baik. Menguji apakah data yang dimasukkan pada satu modul dapat diakses oleh modul lain dengan benar.
Pengujian Kinerja Memastikan bahwa aplikasi dapat bekerja dengan baik di bawah beban yang berat. Menguji apakah aplikasi dapat menangani banyak pengguna yang mengakses aplikasi secara bersamaan.
Pengujian Usability Memastikan bahwa aplikasi mudah digunakan dan dipahami oleh pengguna. Menguji apakah navigasi aplikasi mudah dipahami dan antarmuka pengguna intuitif.

Contoh Skenario Pengujian Manual

Bayangkan kamu sedang menguji aplikasi e-commerce. Berikut adalah contoh skenario pengujian manual yang efektif untuk menguji fungsionalitas aplikasi:

Skenario: Membeli Produk di Aplikasi E-commerce

  1. Buka aplikasi dan cari produk yang ingin dibeli.
  2. Tambahkan produk ke keranjang belanja.
  3. Verifikasi bahwa produk yang ditambahkan ke keranjang belanja sesuai dengan produk yang dipilih.
  4. Masuk ke akun pengguna atau buat akun baru.
  5. Verifikasi bahwa proses login/registrasi berjalan lancar.
  6. Pilih metode pembayaran dan masukkan detail pembayaran.
  7. Verifikasi bahwa proses pembayaran berjalan lancar dan data yang dimasukkan benar.
  8. Verifikasi bahwa konfirmasi pesanan diterima oleh pengguna.
  9. Verifikasi bahwa status pesanan berubah menjadi “diproses” setelah pembayaran berhasil.

Dalam menjalankan skenario ini, kamu akan mensimulasikan alur pembelian produk seperti pengguna sebenarnya. Kamu akan memeriksa setiap langkah untuk memastikan bahwa aplikasi berfungsi dengan baik dan tidak ada bug yang muncul.

Proses Pengujian Manual

Lowongan kerja qa manual

Pengujian manual merupakan metode pengujian perangkat lunak yang dilakukan secara manual oleh tester, tanpa bantuan alat otomatis. Metode ini sangat penting dalam siklus pengembangan perangkat lunak karena memungkinkan tester untuk mengeksplorasi perangkat lunak dengan lebih mendalam, menemukan bug yang mungkin terlewatkan oleh alat otomatis, dan menilai pengalaman pengguna secara keseluruhan.

Langkah-Langkah Pengujian Manual

Proses pengujian manual terdiri dari beberapa langkah yang terstruktur, mulai dari perencanaan hingga pelaporan bug. Berikut adalah langkah-langkah yang terlibat dalam proses pengujian manual:

  • Perencanaan Pengujian: Langkah pertama adalah merencanakan pengujian. Tahap ini melibatkan definisi ruang lingkup pengujian, pembuatan kasus uji, dan penetapan prioritas untuk setiap kasus uji. Perencanaan yang matang akan memastikan bahwa pengujian dilakukan secara efektif dan efisien.
  • Eksekusi Pengujian: Setelah perencanaan selesai, tester mulai menjalankan kasus uji yang telah dibuat. Pada tahap ini, tester berinteraksi dengan perangkat lunak secara manual, mengikuti langkah-langkah yang telah ditentukan dalam kasus uji. Mereka akan mencatat hasil dari setiap langkah, termasuk setiap kesalahan atau bug yang ditemukan.

  • Pelaporan Bug: Jika tester menemukan bug, mereka harus melaporkannya dengan jelas dan detail. Laporan bug yang efektif harus berisi informasi tentang langkah-langkah yang dilakukan untuk memicu bug, hasil yang diharapkan, hasil yang sebenarnya, dan tangkapan layar atau bukti lainnya yang relevan.

  • Verifikasi dan Retest: Setelah bug dilaporkan, pengembang akan memperbaikinya. Setelah perbaikan selesai, tester harus memverifikasi bahwa bug telah diperbaiki dengan benar dan melakukan retest untuk memastikan bahwa bug tidak muncul kembali.

Membuat Rencana Pengujian Manual yang Komprehensif

Rencana pengujian manual yang komprehensif sangat penting untuk memastikan bahwa pengujian dilakukan secara efektif dan efisien. Berikut adalah beberapa tips untuk membuat rencana pengujian manual yang komprehensif:

  • Tentukan Ruang Lingkup Pengujian: Tentukan dengan jelas perangkat lunak mana yang akan diuji, fitur apa yang akan diuji, dan jenis pengujian yang akan dilakukan (misalnya, pengujian fungsional, pengujian kinerja, pengujian usability).
  • Buat Kasus Uji: Buat kasus uji yang terperinci untuk setiap fitur yang akan diuji. Kasus uji harus mencakup langkah-langkah yang jelas, hasil yang diharapkan, dan kriteria keberhasilan.
  • Tentukan Prioritas Kasus Uji: Prioritaskan kasus uji berdasarkan pentingnya fitur dan risiko yang terkait dengan setiap fitur. Kasus uji yang terkait dengan fitur penting atau yang memiliki risiko tinggi harus diprioritaskan.
  • Tentukan Lingkungan Pengujian: Tentukan lingkungan pengujian yang akan digunakan untuk menjalankan kasus uji. Lingkungan pengujian harus menyerupai lingkungan produksi untuk memastikan bahwa hasil pengujian akurat.
  • Tentukan Alat dan Sumber Daya: Tentukan alat dan sumber daya yang akan digunakan untuk menjalankan pengujian. Ini mungkin termasuk perangkat lunak pengujian, dokumentasi, dan sumber daya manusia.

Contoh Template Laporan Bug yang Efektif

Laporan bug yang efektif harus berisi informasi yang jelas dan detail tentang bug yang ditemukan. Berikut adalah contoh template laporan bug yang efektif:

Kriteria Detail
Judul Bug [Judul singkat dan deskriptif tentang bug]
Prioritas [Tingkat keparahan bug, misal: Tinggi, Sedang, Rendah]
Versi Perangkat Lunak [Versi perangkat lunak yang diuji]
Langkah Reproduksi [Langkah-langkah yang jelas untuk mereproduksi bug]
Hasil yang Diharapkan [Hasil yang diharapkan dari langkah-langkah yang dilakukan]
Hasil yang Sebenarnya [Hasil yang sebenarnya dari langkah-langkah yang dilakukan]
Bukti [Tangkapan layar atau bukti lain yang relevan]
Catatan Tambahan [Informasi tambahan yang relevan]

Tantangan dan Solusi

Lowongan kerja qa manual

Menjadi QA Manual adalah profesi yang menuntut kesabaran dan ketelitian tinggi. Meskipun peran ini mungkin terdengar sederhana, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi agar proses pengujian berjalan lancar dan efektif. Tantangan-tantangan ini bisa muncul dari berbagai aspek, mulai dari kurangnya sumber daya hingga kompleksitas aplikasi yang diuji.

Namun, dengan strategi dan solusi yang tepat, tantangan ini bisa diatasi dengan baik.

Menangani Kasus Uji yang Kompleks

Salah satu tantangan terbesar QA Manual adalah menghadapi kasus uji yang kompleks. Aplikasi modern seringkali memiliki fitur yang saling berhubungan dan bergantung satu sama lain. Hal ini membuat QA Manual harus merancang kasus uji yang komprehensif dan mencakup semua skenario yang mungkin terjadi.

  • Untuk mengatasi tantangan ini, QA Manual dapat menggunakan pendekatan “test case prioritization”. Metode ini membantu mereka untuk mengidentifikasi kasus uji yang paling penting dan berpotensi menimbulkan bug yang kritis.
  • Selain itu, penggunaan alat bantu seperti mind mapping atau flowchart dapat membantu QA Manual untuk memvisualisasikan alur aplikasi dan merancang kasus uji yang lebih sistematis.

Mengatasi Kurangnya Dokumentasi

Dokumentasi yang tidak lengkap atau tidak terstruktur menjadi kendala tersendiri bagi QA Manual. Tanpa dokumentasi yang baik, QA Manual kesulitan untuk memahami fitur aplikasi, alur kerja, dan spesifikasi yang diperlukan untuk menjalankan pengujian.

  • Untuk mengatasi hal ini, QA Manual dapat melakukan komunikasi aktif dengan tim developer. Mereka dapat meminta klarifikasi mengenai fitur yang belum jelas dan berkolaborasi untuk membuat dokumentasi yang lebih lengkap dan terstruktur.
  • Selain itu, QA Manual dapat menggunakan alat bantu untuk mengelola dokumentasi, seperti wiki atau platform manajemen proyek, agar informasi dapat diakses dan diperbarui secara mudah.

Menghilangkan Kesalahan Manusia

QA Manual juga rentan terhadap kesalahan manusia. Ketelitian dan konsentrasi yang tinggi dibutuhkan untuk menjalankan pengujian secara manual. Namun, kelelahan atau kurangnya fokus dapat menyebabkan QA Manual melewatkan bug yang penting.

  • Untuk meminimalkan kesalahan manusia, QA Manual dapat menggunakan checklist dan template untuk membantu mereka dalam menjalankan pengujian.
  • Selain itu, mereka dapat melakukan cross-checking dengan QA Manual lainnya untuk memastikan hasil pengujian akurat dan terbebas dari kesalahan.

Mempercepat Proses Pengujian

Aplikasi modern terus berkembang dengan cepat, sehingga QA Manual harus mampu melakukan pengujian dengan efisien dan cepat. Tantangannya adalah bagaimana menjalankan pengujian secara menyeluruh tanpa memakan waktu yang lama.

  • Untuk mempercepat proses pengujian, QA Manual dapat menggunakan teknik pengujian yang lebih efisien, seperti pengujian smoke test dan pengujian regression test.
  • Mereka juga dapat memanfaatkan alat bantu automation testing untuk mengotomatiskan beberapa kasus uji yang berulang.

Tren dan Masa Depan QA Manual: Lowongan Kerja Qa Manual

Lowongan kerja qa manual

Dalam dunia teknologi yang terus berkembang pesat, peran QA Manual mungkin terlihat seperti sedang terancam oleh otomatisasi. Namun, jangan salah! QA Manual tetap punya tempat penting, dan bahkan semakin relevan dengan tren terkini.

Tren Terkini dalam QA Manual

Teknologi baru memang merambah dunia QA, namun ini bukan ancaman, melainkan peluang. QA Manual semakin fokus pada aspek yang sulit diotomatisasi, seperti:

  • Pengujian Usability:QA Manual berperan penting dalam menilai bagaimana pengguna berinteraksi dengan produk, termasuk kemudahan navigasi, desain antarmuka, dan keseluruhan pengalaman pengguna.
  • Pengujian Exploratory:Dalam pengujian ini, QA Manual bebas menjelajahi aplikasi dan mencari bug yang mungkin terlewatkan oleh skenario pengujian otomatis.
  • Pengujian Lokal:Untuk aplikasi yang membutuhkan pengujian di lingkungan khusus, seperti perangkat keras tertentu atau jaringan khusus, QA Manual tetap menjadi solusi yang ideal.

QA Manual Beradaptasi dengan Perubahan Teknologi

QA Manual tidak hanya bertahan, tetapi juga beradaptasi dengan teknologi baru. Contohnya:

  • Integrasi dengan Tools Otomatisasi:QA Manual dapat memanfaatkan tools otomatisasi untuk mengotomatiskan tugas-tugas repetitif, seperti pengujian regresi. Hal ini membebaskan waktu QA Manual untuk fokus pada pengujian yang lebih kompleks.
  • Penggunaan AI dan Machine Learning:Teknologi AI dan Machine Learning dapat membantu QA Manual dalam memprioritaskan bug, mengidentifikasi area yang berpotensi bermasalah, dan bahkan membantu dalam penulisan skenario pengujian.
  • Pengujian Mobile:Dengan semakin banyaknya aplikasi mobile, QA Manual harus mampu melakukan pengujian di berbagai perangkat dan platform mobile.

Prospek Karier QA Manual di Masa Depan

Masa depan QA Manual terlihat cerah. Kebutuhan untuk memastikan kualitas produk tetap menjadi prioritas, dan QA Manual memiliki peran penting dalam proses ini. Berikut adalah beberapa prospek karier untuk QA Manual:

Posisi Deskripsi Keterampilan yang Dibutuhkan
QA Engineer Merancang dan menjalankan skenario pengujian, menemukan dan melacak bug, serta berkolaborasi dengan tim pengembangan. Pemahaman mendalam tentang proses pengujian, kemampuan analisis, komunikasi yang baik, dan pengetahuan tentang tools pengujian.
Test Automation Engineer Mengembangkan dan memelihara framework pengujian otomatis, serta mengintegrasikan pengujian otomatis ke dalam pipeline pengembangan. Keterampilan pemrograman, pengalaman dengan tools pengujian otomatis, dan pemahaman tentang prinsip-prinsip desain pengujian.
QA Lead Memimpin tim QA, merencanakan strategi pengujian, dan memastikan kualitas produk secara keseluruhan. Keterampilan manajemen, pengalaman dalam memimpin tim, dan pemahaman mendalam tentang proses pengujian.

Bagian Pertanyaan Umum (FAQ)

Apakah dibutuhkan latar belakang IT untuk menjadi QA Manual?

Tidak harus. Meskipun latar belakang IT membantu, tetapi yang lebih penting adalah memiliki kemampuan analitis yang kuat, perhatian terhadap detail, dan kemampuan berkomunikasi dengan baik.

Apakah QA Manual hanya untuk aplikasi mobile?

Tidak, QA Manual dibutuhkan untuk berbagai jenis aplikasi, termasuk aplikasi web, desktop, dan bahkan perangkat keras.

Apa saja alat yang digunakan QA Manual?

Alat yang digunakan bervariasi tergantung pada jenis aplikasi dan kebutuhan pengujian. Beberapa contohnya adalah Bugzilla, Jira, Selenium, dan Postman.